Mereka yang tersenyum kala hal buruk menimpa mereka, adalah mereka yang sadar bahwa jika ia tidak dapat diberikan kebahagiaan pada saat itu, ia akan berlari ke arah lain dan mampu menciptakan kebahagiaan itu sendiri. Ia menjadikan hidupnya berharga. (ADB)
Words for Today - Your Smile is Your Greatest Weapon
Sunday, June 21, 2009 at 5:24pm
Your Smile is Your Greatest Weapon.
Dalam kehidupan kita, seringkali kita bertemu dengan orang-orang yang unik. Salah satunya, pernahkah Anda bertemu dengan orang yang setiap hari tersenyum? Yang setiap kali ia berbicara dengan orang lain, apapun topiknya ia tersenyum? Dan hanya terlihat mulai berhenti ketika tidak ada orang disekitarnya? Jika Anda tidak, saya pernah.
Tepatnya ada sekitar 4 orang yang saya temui dalam hidup saya yang wajahnya seperti itu. Satu hal yang menjadi kesamaan dalam diri mereka selain wajah mereka yang selalu menunjukkan rona harapan ialah hal yang paling tidak dinanti dari mereka adalah kemarahan mereka.
Lucu, ya? Ketakutan saya untuk mengecewakan dan membuat mereka marah jauh lebih besar ketimbang terhadap orang yang melewati hari-hari mereka dengan wajah cemberut.
Your Smile is Your Greatest Weapon.
Pernah saya tuliskan di WFT lalu bahwa orang yang mengerti itu mukanya tercerahkan. Sekarang akan saya kaji lebih lanjut apa yang dimaksud tercerahkan. Pernah melihat pekerja pabrik yang kerjanya hanya melihat papan berjalan saja hingga ia kelaparan? Apa ekspresi wajahnya ketika ia tahu sekarang saatnya istirahat atau pulang?
Tercerahkan. Itu karena kita mengerti dan bahagia.
Mereka yang mudah tersenyum itu karena mereka sulit menemukan alasan untuk tidak tersenyum. Dan pribadi-pribadi besar itu berperilaku besar dengan tidak tersulut amarahnya oleh serangan orang kecil.
Dunia itu ada untuk menjadi tester bagi mereka yang ingin naik. Teknisnya, ia memberikan kita apa yang tidak kita inginkan. Maka sungguh, mereka yang dicadangkan oleh Tuhannya untuk menjadi pribadi besar akan berlaku besar. Ia memerangi dunia dengan senjata terbaiknya, senyum.
Perhatikan ya, bila senyumnya orang yang tersenyum itu karena mereka tercerahkan, mereka akan berusaha menjadikan dirinya disetujui. Berapa banyak orang yang dengan senyum palsunya kemudian merasa sedih karena usulan mereka ditolak? Sekalipun mereka melakukannya dengan senyum?
Dan bagaimana dengan pribadi-pribadi besar yang tetap tersenyum sekalipun mereka menemui kegagalan karena mereka tahu dan yakin, cara terbaik Tuhannya untuk meyakinkan dia, bahwa cara-cara yang dipakainya itu tidak akan mencemerlangkan pencapaiannya, adalah dengan menggagalkan rencananya?
Ia yang pantas disetujui adalah ia yang meyakinkan dan mampu berdamai dengan dirinya. Ia mampu mengatasi dunia karena ia telah memegang handle dunia, kunci untuk mengerjakan segala sesuatu tanpa risiko sesal yang besar, yaitu senyum penuh kasih karena mereka bahagia.
Mereka yang tersenyum kala hal buruk menimpa mereka, adalah mereka yang sadar bahwa jika ia tidak dapat diberikan kebahagiaan pada saat itu, ia akan berlari ke arah lain dan mampu menciptakan kebahagiaan itu sendiri. Ia menjadikan hidupnya berharga.
Di saat itu, ia telah memenangkan pertarungan terhadap kehidupan, yang berperan sebagai sebaik-baik lawan.
Your Smile is Your Greatest Weapon.
(ADB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar