Minggu, 25 Juli 2010

Titled Words for Today - I'M WHAT I DRINK

"I'm What I Drink"
(Evian Drink)

Semoga tulisan saya di malam hari yang indah ini menemui kita semua dalam keadaan baik, dan senantiasa mengusahakan perbaikan dalam setiap gerak-gerik perbuatannya.

Hujan yang membasahi jendela lantai 30 di sebuah apartemen di Bangkok saat ini, menemani saya untuk melihat sekumpulan besi berjalan yang tak kunjung habis sejak tadi pagi, dan itu pula yang membuat pandangan saya tertuju pada sebuah minuman dalam botol yang bertuliskan, "I'm What I Drink".

So kindly learn, enjoy, and absorb.

--------------------------------------------------------------------------------------------------

I'm, and every single thing I've done, told, plan, and think, made of what I drink.

Pribadi yang jernih, ialah ia yang hanya mengizinkan yang jernih untuk memasuki dirinya.

Secara fisik, karena kita 70% air, maka ia adalah air.

Secara batin, maka ia adalah perbuatan.

Jelaslah mengenai apa yang kita inginkan, agar kitapun jelas akan apa yang seharusnya kita perbuat agar mudah sampai ke sana.

Pahamlah mengenai apa yang kita tuju, agar setidaknya kita tahu apa yang tidak kita tuju.

Tekunlah mengenai apa yang dapat kita lakukan, karena itu sama pentingnya dengan mengetahui apa yang tidak sepantasnya kita perbuat.

Selalulah yakini diri kita bahwa, hanya yang pantas yang boleh masuk.

Sebagaimana harus pantasnya tinggi seorang anak agar ia diperbolehkan masuk ke taman bermain.

Sahabatku, yang dengan baiknya meluangkan waktunya untuk menaruh pandangan matanya ke layar saat ini.

Bukanlah jarang saya mendengar orang yang belum dapat menyebutkan keinginannya.

"Belum dapat", bukan berarti diperuntukkan hanya bagi mereka yang tidak dapat menyebutkan, tapi juga mereka yang menyebutkan bukan sebenarnya.

Apa yang mereka sebut? Air.

Seorang profesor yang berusaha dengan kepandaiannya untuk mengumpulkan air ditangan mereka,

dengan segala ilmu yang dimilikinya, tidaklah lebih pintar dari seorang bocah yang dengan

sederhananya menarik sumbat genangan air itu dan mewadahinya.

Banyak hal yang kelihatannya sulit, justru menuntut perbaikan yang sederhana.

Dalam hal ini, siapa yang bisa menolak yang dijanjikan-Nya kecuali mereka yang tidak ingin?

Cek.

Periksa, seberapa keruh perbuatan kita yang telah merubah kita dari fitrah kita sebelumnya?

Marilah kita kembali polos.

Dan apa sebuah kalimat kecil yang tersirat dalam setiap perkataan pribadi-pribadi besar yang namanya tidak pernah asing itu?

"I'm What I Drink".

Begitu dulu, ya? Good Night!
--------------------------------------------
(ADB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar