"Membaca Rencana Tuhan"
Semoga sapa dan tulisan saya di malam hari yang menyejukkan ini menemui kita semua sebagai pribadi-pribadi pelajar yang berkualitas profesional.
Berangkat dari bahan diskusi seorang teman, saya menjadi terpikir untuk menjadikannya WFT. So kindly relax, enjoy, and absorb.
----------------------------------------------------------------------
Marilah kita mulai perbincangan kita dengan beberapa pertanyaan:
Temanku,
Pernahkah kau merasa dikerdilkan mereka yang lebih sukses darimu?
Padahal nyata-nyatanya engkau yang berusaha lebih?
Pernahkah kau merasa tersia-siakan atas upayamu yang menyiksa?
Padahal sikap mereka yang berjaya setenang embun pagi?
Temanku,
Pernahkah kau berpikir disela-sela istirahatmu akan tidak adilnya hidup ini?
Dengan membiarkan hanya sebagian kecil bagi mereka yang berjuang yang berhasil?
Dan membiarkan mereka yang tidak pantas tindakannya menerima semua kemenangan?
Yang akan kukatakan ini, mungkin tidak baru bagimu, tapi yakinlah ini akan
semakin membantumu menyadari.
Bahwa,
Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang itu, tidak akan digelari Pengasih dan Penyayang, jika Dia tidak berkasih sayang pada ciptaan-Nya.
Kuatkanlah keyakinanmu bahwa kita tidak memerlukan Tuhan,
jika kita mampu mengendalikan segalanya, termasuk masa depan.
Bukankah untuk membaca kita harus melihat?
Renungkanlah lagi akan seringnya kita menutup indera kita akan pengertian-pengertian yang menjadikan kita lebih mengerti, mengapa yang terjadi itu terjadi.
Bukankah untuk membaca kita harus melihat?
Temanku, yang sedang membangun kualitas hidup yang lebih baik demi masa depannya,
Suatu kebaikan dapat menjadi cobaan hanya bagi mereka yang belum siap menerima yang lebih. Namun bagi kita, pribadi-pribadi pilihan-Nya, apakah yang keburukan hasilkan? Keburukankah?
Come on... Tidakkah seorang pandai besi menempa besinya agar ia dapat menjadikannya pedang terbaik untuk digunakannya?
Janganlah engkau berpikiran pendek, karena berpikiran pendek itu syarat utama menjadi pribadi yang tidak baik.
Jiwa yang baik, yang meyakini kekukuhan keyakinannya itu berpikiran panjang dengan mengetahui apapun kejadian buruk sekarang, bertujuan menjadikannya pribadi yang lebih pantas nanti.
Proses tidak pernah nyaman. Perhatikan itu.
Sekarang, jika engkau masih merasa sulit akan jawaban segala pertanyaanmu, patenkanlah dalam pengertian baikmu bahwa sinar-sinar kita berasal dari ilmu dan pengetahuan yang kita ijinkan masuk.
Dan patenkanlah pula, mengenai satu kata yang mewakili judul ini. Satu kata biasa yang tidak biasa dampaknya bagi mereka yang percaya.
Melihat baiknya, Optimis.
Tercerahkanlah akan mengapa orang-orang kecil berkepribadian besar yang setiap harinya berjuang untuk makan normal bisa tetap bahagia.
Itu adalah karena mereka mampu untuk...
"Membaca Rencana Tuhan".
(ADB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar